Polisi Belum Temukan Motif Alfin Terjun

Written By Ambononline.com on Jumat, 30 September 2011 | 10.01

JAKARTA  — Kepolisian Sektor Penjaringan hingga hari Kamis (29/9/2011) belum menemukan motif di balik kematian Tjew Alfin (22) yang tewas akibat terjun dari area parkir lantai 7 Emporium Pluit Mall hari Rabu sore. Polisi baru dapat memastikan bahwa mahasiswa Program Studi Komunikasi Jurusan Kehumasan Universitas Bunda Mulia itu terjun untuk bunuh diri.Kejadian kematian akibat terjun dari ketinggian ini merupakan yang kedua kali dalam sepekan ini. Sebelumnya, Steven Wijata, dokter yang baru lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, ditemukan jatuh dari Apartemen Salemba Residence pada 25 September lalu.
Sama halnya dengan kematian Steven, motif kematian Alfin juga belum terungkap. Sementara orangtua korban yang tinggal di Jalan Camar Permai, Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, masih diselimuti duka mendalam dan belum bersedia memberikan keterangan kepada polisi. Keluarga juga menolak korban dilakukan otopsi.
Dari beberapa fakta di lapangan, menurut Kepala Unit Satuan Reserse Kriminal Polsek Penjaringan Ajun Komisaris Haris Supriyono, ditemukan jejak sepatu dan tangan pada tembok area parkir tempat korban terjun. Tembok itu setinggi 1,5 meter sehingga dibutuhkan usaha memanjat untuk sampai di atas. Selain itu, tembok tempat korban terjun juga ditutupi pilar-pilar beton sehingga butuh usaha untuk mengeluarkan anggota badan dari sela-sela pilar beton tersebut.
”Dari fakta-fakta itu, diduga kuat korban memang bunuh diri,” kata Haris.
Menurut Haris, korban masuk ke Emporium Mall Pluit sejak pukul 15.00 dengan mengendarai Honda Jazz. Sekitar dua jam kemudian, korban terjun dari gedung. Polisi tidak menemukan catatan apa pun dari dalam mobil yang bisa digunakan sebagai petunjuk. Begitu pula dari telepon genggam korban tidak ditemukan pesan yang mencurigakan.
”Saat ini, kami menunggu keluarga korban bersedia memberikan keterangan,” katanya.
Sementara Direktur Pemasaran dan Pengembangan Universitas Bunda Mulia Danny Johannes mengatakan, Alfin termasuk mahasiswa berprestasi karena indeks prestasinya 3,17. Namun, pihaknya tak mengetahui tingkah laku Alfin selama ini.
Sementara dari segi akademik, Universitas Bunda Mulia menerapkan beban studi yang umumnya diterapkan pada perguruan tinggi lain. (MDN)
10.01 | 0 komentar

Hutan Jati di Klaten Terbakar

KLATEN  — Hutan jati milik Perum Perhutani di petak 92 B, Dukuh Winong, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (29/9/2011) malam terbakar.Berdasarkan pantauan, titik api di hutan tersebut terlihat memanjang puluhan meter dan lokasi kebakaran berada di atas perbukitan yang ada di sekitar lokasi kawasan wisata Rawa Jombor.
Dari informasi yang didapat, munculnya titik api di hutan mulai terlihat sejak pukul 16.00 WIB, tetapi baru membesar selepas maghrib atau sekitar pukul 18.30 WIB.
Lokasi terbakarnya hutan ini hanya berjarak ratusan meter dari permukiman warga sehingga ketika api terlihat membesar, warga sekitar panik.
"Awalnya sempat panik, lalu ada dari warga yang langsung menghubungi kantor SAR (search and rescue) untuk meminta bantuan pemadaman api," ujar Pur, salah satu warga setempat.
Puluhan warga lantas berupaya memadamkan api agar tidak semakin membesar dan merembet ke permukiman mereka dengan cara manual karena mobil pemadam kebakaran tidak mungkin dapat menjangkau lokasi karena medannya yang terjal.
Namun, menurut warga, sejauh ini permukiman penduduk masih aman dari ancaman merembetnya api ke rumah-rumah mereka karena jarak lokasi terbakarnya hutan tersebut masih jauh.
"Pemadaman dilakukan dengan cara manual, menggunakan kayu yang dibasahi dan dipukul-pukulkan ke tanaman yang telah terbakar," kata salah satu anggota tim SAR Klaten, Deni Nurindra.
Menjelang tengah malam sekitar pukul 23.30 WIB, akhirnya api yang membakar hutan tersebut berhasil padam.
Menurut Deni, tanaman yang terbakar baru sebatas semak belukar dan daun jati kering, serta belum membakar tumbuhan yang sengaja ditanam di hutan tersebut, seperti pohon jati.
"Yang terbakar baru semak belukar dan daun jati kering, tapi jumlahnya sudah lumayan banyak sehingga harus segera dipadamkan agar tak merembet ke tanaman lainnya," tambahnya.
Jumlah anggota SAR yang diturunkan untuk membantu warga berjumlah 16 orang.
Camat Bayat Agus Sukoco saat dihubungi mengatakan, pihaknya baru menerima laporan kebakaran hutan tersebut secara lisan.
"Tapi biasanya kebakaran di bukit tersebut bukan kebakaran yang tak disengaja, melainkan kegiatan para petani yang sengaja membakar sampah hutan, namun tidak memerhatikan keamanan. Kegiatan semacam ini hampir setiap tahun dilakukan," katanya.
Menurut Sukoco, pihaknya sudah sering kali memberi imbauan kepada petani dan warga setempat agar berhati-hati jika akan melakukan pembakaran sampah di hutan karena pada musim kemarau seperti sekarang ini rentan terjadi kebakaran di hutan.
Meski demikian, dia mengaku belum bisa memastikan penyebab kebakaran hutan tersebut karena saat kejadian pihaknya tidak berada di tempat dan belum menerima laporan resmi terkait hal ini.
09.55 | 0 komentar

Tim SAR Kembali Lanjutkan Pencarian Pesawat NBA

Langkat - Puluhan anggota tim SAR kembali melanjutkan pencarian pesawat Nusantara Buana Air (NBA), Jumat (30/9/2011), pagi ini. Masing-masing tim tersebut berangkat terpisah dari beberapa titik.
Agenda tim SAR terutama untuk menemukan lokasi pesawat tersebut yang sudah terlihat dari udara. Dari Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut) tim SAR berangkat dari dua titik. Sementara dari Kabupaten Karo juga ada satu tim yang melakukan pencarian.
Salah satu tim berangkat dari Dusun Kampung Baru, Desa Batu Jonjong, Kecamatan Bahorok. Jika informasi lokasi jatuhnya pesawat akurat dan tidak ada kendala di lapangan, diperkirakan hari ini tim SAR darat akan tiba di lokasi.
"Jika berpedoman pada peta, jarak dari sini sekitar 16 kilometer menuju lokasi jatuhnya pesawat, itu estimasi," kata salah seorang personel TNI Angkatan Udara yang berangkat dari Batu Jonjong.
Selain SAR melalui darat, Badan SAR Nasional juga akan mengerahkan helikopter untuk mempermudah proses evakuasi para penumpang dari lokasi jatuhnya pesawat.
Sebelumnya, Kepala Badan SAR Nasional Laksamana Madya TNI Daryatmo, dalam keterangannya kepada wartawan di Medan menyatakan Basarnas telah mengerahkan satu helikopter yang berangkat dari Jakarta.
Diperkirakan hari ini sekitar pukul 10.00 WIB, helikopter tersebut sudah sampai di Medan dan langsung melakukan penerbangan ke lokasi.
Upaya pencarian pesawat Cassa 212-200 milik NBA yang jatuh di Langkat pada Kamis (29/9/2011), dihentikan sementara pada malam hari karena cuaca gelap. Pesawat tersebut diketahui membawa 14 penumpang dan 4 kru, ketika jatuh dalam penerbangan dari Medan menuju Kutacane, Aceh Tenggara.
09.45 | 0 komentar

Pencarian Distop, 1 Korban Kebakaran Kapal Lantera Tak Ditemukan

Jakarta - Sampai hari ketujuh, pencarian satu korban kebakaran KM Lentera Bangsa milik PT PT CNOOC, Ariswanto (29), tidak juga membuahkan hasil. Tim SAR Gabungan pun kini telah menghentikan operasi pencarian.
Dikutip dari situs Badan SAR Nasional (Basarnas), Jumat (30/9/2011), operasi pencarian korban KM Lentera resmi ditutup pada Kamis (29/9), kemarin. Namun, Ariswanto belum dapat ditemukan.
Sejak api yang membakar KM Lantera pada Jumat (23/9) dipadamkan, Tim SAR mulai melakukan pencarian. Tim menfokuskan diri melakukan penyisiran pada kamar mesin untuk mencari Ariswanto yang merupakan safety officer pada KM Lentera.
Tim SAR gabungan itu terdiri dari Kansar Jakarta, KN Trisula, Polres Kepulauan Seribu, Crew Boat Kasuari, dan Crew Boat Era Marine. Namun, tim belum dapat menemukan korban hingga pencarian ditutup.
Kini, anggota Tim SAR gabungan itu telah kembali ke kesatuan masing-masing.
Seperti diberitakan, kebakaran kapal Lentera Bangsa terjadi pada Jumat (23/9) pukul 08.45 WIB di area Widuri, Kepulauan Seribu, atau sekitar 100 mil dari lepas pantai Jakarta. Kebakaran terjadi di ruang mesin yang diduga dipicu akibat hot work. 4 Orang mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut.
09.44 | 0 komentar

Keluarga Laporkan Ciri Khusus Penumpang NBA ke Posko DVI Polda Sumut



Perkiraan titik jatuh pesawat
Medan - Sejumlah keluarga korban jatuhnya pesawat Nusantara Buana Air (NBA) mendatangi Pos Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatera Utara(Sumut) yang berposko di Kantor Camat Bahorok, Langkat, Kamis (29/9/2011) malam. Mereka melaporkan ciri khusus fisik keluarganya membantu tim petugas sekiranya harus mengidentifikasi korban yang meninggal dunia.
Salah seorang keluarga korban yang melapor adalah Christian, sepupu dari Jefridin yang masuk dalam manifes penumpang pesawat naas tersebut. Selain memberitahukan warna dan jenis pakaian yang dipakai Jefridin, Christian juga memperlihatkan foto Jefridin kepada petugas.
"Kami hanya dapat kabar kalau pesawatnya dilaporkan jatuh. Tapi belum dapat kabar tentang nasib penumpang. Karena itu saya laporkan ciri-ciri khusus Jefridin," kata Christian.
Koordinator Lapangan (Koorlap) DVI Polda Sumut, AKBP Sahat Harianja mengatakan, jika ada kasus korban meninggal dunia dalam kecelakaan, tim terpaksa melakukan uji DNA dan memeriksa susunan gigi serta sidik jari jika ciri-ciri khusus pada tubuh jenazah tidak lagi dapat dikenali.
"Kalau jenazah korban masih utuh, tim akan lebih mudah mengenali identitas korban. Tetapi jika hangus terbakar, tim DVI Polda Sumut terpaksa melakukan uji laboratorium, sebelum jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," kata Sahat.
Kendati sudah ada kepastian pesawat NBA jatuh di kawasan pegunungan Langkat pada Kamis pagi dan sudah terlihat posisinya dari udara, namun sejauh ini belum ada informasi tentang korban luka maupun meninggal dunia. Tim SAR di darat masih berupaya menemukan lokasi pesawat yang membawa 14 penumpang dan 4 kru dalam perjalanan dari Medan menuju Kutacane, Aceh Tenggara tersebut.
09.43 | 0 komentar

Organisasi Pers Serukan Boikot POPNAS di Pekanbaru

Pekanbaru - Organisasi Pers di Riau menyangkan sikap Panitia Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) di Pekanbaru, Riau yang mengusir sekaligus mengajak duel wartawan. Karenanya, seluruh jurnalis di Pekanbaru diserukan untuk memboikot acara tersebut.
"Kita sangat menyangkan sekali adanya pengusiran terhadap wartawan yang meliput POPNAS. Ini jelas tidak bisa ditolerir," kata Ketua PWI Riau, Deny Kurnia kepada wartawan, Kamis (29/9/2011) di Pekanbaru.
Menurut Deny, sekalipun sejumlah wartawan tidak membawa masalah ini ke ranah hukum, tapi, paling tidak wartawan juga akan menunjukkan sikap tegas terhadap panitia. Sikap tegas yang dimaksud dengan memboikot acara POPNAS yang berlangsung sampai 8 Oktober mendatang.
"Kita lihat sejauh mana panitia mau mengakui atas kesalahannya. Jika memang tidak mengakui kesalahan itu, opsi kita jelas boikot" kata Deny.
Menurut Deny, saat terjadi kericuhan salah seorang panitia dari Diknas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau menyebut pelaku pengusiran itu dari kelompok EO. Sekalipun hal itu dilakukan pihak EO, menurut Deny, itu juga bagian cermin dari panitia penyelenggara. Justru Dispora Provinsi Riau menunjukan ketidak pahaman fungsi dan tugas jurnalistik.
"Kalau pun hal itu (pengusiran) dilakukan EO, berarti Dispora Riau tidak memberikan pemahaman dengan mereka (EO). Ini menunjukkan ketidaksiapan panitia untuk menggelar even akbar," kata Deny.
Sementara itu, Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia (IJTI), juga mendukung langkah seluruh jurnalis untuk melakukan aksi boikot.
"Apa yang telah dilakukan panitia POPNAS di Pekanbaru sebuah bentuk arogansi. Panitia jangan buang badan bawah pelakunya dari pihak EO. Semua itu tetap tanggungjawab Dispora Riau selaku penyelenggara," kata Sekretaris IJTI Riau Yudi Saputra kepada detikcom.
Untuk sebuah kebersamaan, IJTI mengharapkan pihak panitia POPNAS segera memberikan klarifikasi atas kericuhan tersebut.
"Kita liat sejauh mana itikad baik panitia untuk meminta maaf atas kericuhan itu. Jika tidak, kita sepakat sebaiknya di boikot saja," kata Yudi.
Sebagaimana diketahui, saat pembukaan POPNAS oleh Menpora Andi Malarangeng di GOR Remaja Jl Sudirman, Pekanbaru, diwarni kericuhan. Panitia mengusir wartawan dari dalam gedung. Malah panitia juga mengajak duel wartawan. Sikap arogansi penitia inilah yang memancing kericuhan.
09.41 | 0 komentar

Berita Lain