AmbonOnline News | SABTU, 26 Februari 2011 |
AMBON.- Ketua Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK), Semmy Ratumurun mengaku menerima Uang dari calon Wali Kota Ambon Muhamad Ramli Faud sebesar Rp85 juta.
Setelah menerima uang itu, bukannya rekomendasi diberikan, justeru dia mengalihkan dukungan ke Poli Kastanya hanya karena keinginannya menjadi Calon Wakil Wali Kota Ambon tak dipenuhi Ramli. Ia berdalih uang yang diterim Ramli bukan sebagai jasa mendapatkan rekomendasi partai. Uang yang diterima merupakan uang dukungan partai terhadap Ramli dalam pencalonan Wali Kota Ambon. Ia membantah menerima uang Rp85 juta, bukan Rp87 juta seperti yang diberitakan Ambon Ekspres. Dia dipercayakan Ramli untuk mengkoordinir kepentingan politiknya. Bahkan dirinya dipercayakan untuk melakukan lobi-lobi politik dengan sejumlah parpol yang ada untuk meminta dukungan serta rekomendasi kepada Ramli. Dia mengatakan, Ramli memintanya membantu membayar rekomendasi dari masing-masing partai karena Ramli sedang berada di Jakarta, tidak sempat membayar biaya rekomendasi lima partai. “Ramli kirim uang ke rekening saya dan bilang tolong dibayar partai yang sudah pulang duluan. Anggaran yang diberikan berjumlah Rp400 juta lebih, PNI M Rp52,5 juta, PKNU Rp52,5 Juta, PKDI Rp52,5 Juta, dan partai yang akumulasi suara dibawah seribu, yakni PSI Rp37,5 juta dan PKDI Rp37,5 juta,” bebernya. Dirinya, kata dia, telah diberikan uang berjumlah Rp85 juta dari Ramli dengan dua kali penerimaan, yakni pertama Rp22,5 juta ditambah dengan dengan akomodasi ke Jakarta yang berjumlah Rp10 juta. Kemudian ditambah dengan biaya dukungan dari partai sama sebesar Rp52,5 juta. “Ini yang saya dapat. Saya akan tantang dia nanti dan meminta pemulihan nama baik,” terangnya. Masalah muncul, ketika Ramli memilih John Stamford Puturuhu sebagai calon Wali Kota Ambon, bukan dirinya yang diusulkan parpol koalisi. “Ramli ketika itu meminta rekomendasi dari saya. Saya minta Rp20 juta, akan tetapi Ramli mengirim Rp15 juta saya kembalikan lagi uang itu lewat rekeningnya,” ucap Ratumurun sambil menunjukan kwitansi. Sementara itu, salah satu tim sukses RASTA, mengungkapkan kalau dana yang diberikan kepada Semmy untuk memeroleh rekomendasi. “Dukungan itu diberikan, karena Semmy berjanji akan memberikan rekomendasi setelah ada Calon Wakil Wali Kota Ambon. Saat itu, dia bilang partainya (PNBK) hanya akan memberikan rekomendasi untuk pasangan,” kata dia. Setelah Ramli memilih John Stamford Puturuhu sebagai wakilnya melalui fit and proper test, kata sumber ini, Semmy mencoba lari dari tanggungjawabnya untuk memberikan rekomendasi. “Dia marah karena Ramli tidak memilih dia sebagai calon wakil. Soal itu kan hak Ramli. Anda sudah dibayar, dan berjanji memberikan rekomendasi. Kenapa tidak berikan rekomendasi. Justeru memberikan ke calon lain,” kata dia. Karena penipuan ini, kata dia, mereka melaporkan Semmy, Ari Basalamah, dan Mahmud Rumasukun dari PPDI. Polisi dalam waktu dekat akan melakukan pemeriksaan kepada tiga orang ini terkait laporan dari tim RASTA. (MG2)
Setelah menerima uang itu, bukannya rekomendasi diberikan, justeru dia mengalihkan dukungan ke Poli Kastanya hanya karena keinginannya menjadi Calon Wakil Wali Kota Ambon tak dipenuhi Ramli. Ia berdalih uang yang diterim Ramli bukan sebagai jasa mendapatkan rekomendasi partai. Uang yang diterima merupakan uang dukungan partai terhadap Ramli dalam pencalonan Wali Kota Ambon. Ia membantah menerima uang Rp85 juta, bukan Rp87 juta seperti yang diberitakan Ambon Ekspres. Dia dipercayakan Ramli untuk mengkoordinir kepentingan politiknya. Bahkan dirinya dipercayakan untuk melakukan lobi-lobi politik dengan sejumlah parpol yang ada untuk meminta dukungan serta rekomendasi kepada Ramli. Dia mengatakan, Ramli memintanya membantu membayar rekomendasi dari masing-masing partai karena Ramli sedang berada di Jakarta, tidak sempat membayar biaya rekomendasi lima partai. “Ramli kirim uang ke rekening saya dan bilang tolong dibayar partai yang sudah pulang duluan. Anggaran yang diberikan berjumlah Rp400 juta lebih, PNI M Rp52,5 juta, PKNU Rp52,5 Juta, PKDI Rp52,5 Juta, dan partai yang akumulasi suara dibawah seribu, yakni PSI Rp37,5 juta dan PKDI Rp37,5 juta,” bebernya. Dirinya, kata dia, telah diberikan uang berjumlah Rp85 juta dari Ramli dengan dua kali penerimaan, yakni pertama Rp22,5 juta ditambah dengan dengan akomodasi ke Jakarta yang berjumlah Rp10 juta. Kemudian ditambah dengan biaya dukungan dari partai sama sebesar Rp52,5 juta. “Ini yang saya dapat. Saya akan tantang dia nanti dan meminta pemulihan nama baik,” terangnya. Masalah muncul, ketika Ramli memilih John Stamford Puturuhu sebagai calon Wali Kota Ambon, bukan dirinya yang diusulkan parpol koalisi. “Ramli ketika itu meminta rekomendasi dari saya. Saya minta Rp20 juta, akan tetapi Ramli mengirim Rp15 juta saya kembalikan lagi uang itu lewat rekeningnya,” ucap Ratumurun sambil menunjukan kwitansi. Sementara itu, salah satu tim sukses RASTA, mengungkapkan kalau dana yang diberikan kepada Semmy untuk memeroleh rekomendasi. “Dukungan itu diberikan, karena Semmy berjanji akan memberikan rekomendasi setelah ada Calon Wakil Wali Kota Ambon. Saat itu, dia bilang partainya (PNBK) hanya akan memberikan rekomendasi untuk pasangan,” kata dia. Setelah Ramli memilih John Stamford Puturuhu sebagai wakilnya melalui fit and proper test, kata sumber ini, Semmy mencoba lari dari tanggungjawabnya untuk memberikan rekomendasi. “Dia marah karena Ramli tidak memilih dia sebagai calon wakil. Soal itu kan hak Ramli. Anda sudah dibayar, dan berjanji memberikan rekomendasi. Kenapa tidak berikan rekomendasi. Justeru memberikan ke calon lain,” kata dia. Karena penipuan ini, kata dia, mereka melaporkan Semmy, Ari Basalamah, dan Mahmud Rumasukun dari PPDI. Polisi dalam waktu dekat akan melakukan pemeriksaan kepada tiga orang ini terkait laporan dari tim RASTA. (MG2)
0 komentar:
Posting Komentar