Organisasi Pers Serukan Boikot POPNAS di Pekanbaru

Written By Ambononline.com on Jumat, 30 September 2011 | 09.41

Pekanbaru - Organisasi Pers di Riau menyangkan sikap Panitia Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) di Pekanbaru, Riau yang mengusir sekaligus mengajak duel wartawan. Karenanya, seluruh jurnalis di Pekanbaru diserukan untuk memboikot acara tersebut.
"Kita sangat menyangkan sekali adanya pengusiran terhadap wartawan yang meliput POPNAS. Ini jelas tidak bisa ditolerir," kata Ketua PWI Riau, Deny Kurnia kepada wartawan, Kamis (29/9/2011) di Pekanbaru.
Menurut Deny, sekalipun sejumlah wartawan tidak membawa masalah ini ke ranah hukum, tapi, paling tidak wartawan juga akan menunjukkan sikap tegas terhadap panitia. Sikap tegas yang dimaksud dengan memboikot acara POPNAS yang berlangsung sampai 8 Oktober mendatang.
"Kita lihat sejauh mana panitia mau mengakui atas kesalahannya. Jika memang tidak mengakui kesalahan itu, opsi kita jelas boikot" kata Deny.
Menurut Deny, saat terjadi kericuhan salah seorang panitia dari Diknas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau menyebut pelaku pengusiran itu dari kelompok EO. Sekalipun hal itu dilakukan pihak EO, menurut Deny, itu juga bagian cermin dari panitia penyelenggara. Justru Dispora Provinsi Riau menunjukan ketidak pahaman fungsi dan tugas jurnalistik.
"Kalau pun hal itu (pengusiran) dilakukan EO, berarti Dispora Riau tidak memberikan pemahaman dengan mereka (EO). Ini menunjukkan ketidaksiapan panitia untuk menggelar even akbar," kata Deny.
Sementara itu, Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia (IJTI), juga mendukung langkah seluruh jurnalis untuk melakukan aksi boikot.
"Apa yang telah dilakukan panitia POPNAS di Pekanbaru sebuah bentuk arogansi. Panitia jangan buang badan bawah pelakunya dari pihak EO. Semua itu tetap tanggungjawab Dispora Riau selaku penyelenggara," kata Sekretaris IJTI Riau Yudi Saputra kepada detikcom.
Untuk sebuah kebersamaan, IJTI mengharapkan pihak panitia POPNAS segera memberikan klarifikasi atas kericuhan tersebut.
"Kita liat sejauh mana itikad baik panitia untuk meminta maaf atas kericuhan itu. Jika tidak, kita sepakat sebaiknya di boikot saja," kata Yudi.
Sebagaimana diketahui, saat pembukaan POPNAS oleh Menpora Andi Malarangeng di GOR Remaja Jl Sudirman, Pekanbaru, diwarni kericuhan. Panitia mengusir wartawan dari dalam gedung. Malah panitia juga mengajak duel wartawan. Sikap arogansi penitia inilah yang memancing kericuhan.

0 komentar:

Posting Komentar

Berita Lain